Setiap kali jiwa kita tertemu
kau seperti disentap pergi
bagaikan tersumpah luluh
sinar itu terlalu asing,
tak mungkin menusuk jiwa;
apalagi menerangi kalbu
jauh sekali merasai keindahan
yang mampu mengukir senyuman.
Setiap kali jiwa kita tersentuhan
aku merasai kedinginan itu
namun kau tersentap pergi
sebelum sempat aku menyelimuti
jiwa dingin membeku hati
yang terlalu percaya tentang
kehangatan itu berada di puncak
dan terlalu jauh untuk dicapai.
Wahai jiwa yang dingin,
lihatlah sang suria
yang menerangi alam
bukalah sedikit ruang hatimu
buat sinar yang sentiasa setia ada
buat jiwa-jiwa yang mahu percaya -
itu yang mahu kubisikkan padamu,
setiap kali...
0 reaksi:
Post a Comment